-UIN
Sunan Ampel Surabaya- Akhirnya IAIN bias menjadi UIN. 4 Desember 2013 diadakan
Launching UIN Sunan Ampel Surabaya yang dihadiri oleh Ketua Kementrian Agama
serta disahkan pergantian UIN ini disahkan oleh beliau. Pak A’la selaku Rektor
UIN Sunan Ampel Surabaya, Drs. Syaifullah Yusuf selaku wakil Gubernur Jawa
Timur juga ikut hadir dan berpartisipasi dalam Launching tersebut. Anehnya di
depan fakultas Ushuluddin, mahasiswa dari teater-20 milik fakultas Ushuluddin
tidak ikut serta menghadiri Launching dan membuat aksi pendam diri. Aksi
tersebut menjadi sorotan mahasiswa yang melintasi tepat di depan fakultas
Ushuluddin. Beberapa anggota teater-20 juga membacakan puisi-puisi di depan
fakultas Ushuluddin. “Aksi pendam diri mulai pukul 07.15-15.00 WIB,” terang
Abdul Manan salah satu anggota teater-20 dari jurusan Politik Islam Fakultas
Ushuluddin. “Tapi untuk aksi baca puisi mulai pukul 07.15-17.00 WIB dan tadi
mengalami keterlambatan agenda acara,” imbuh Abdul Manan. Menyongsong berubahnya
IAIN menjadi UIN dirasa sangat memaksa karena fasilitas yang kurang memadai dan
system di kampus yang masih samar-samar seperti kejelasan dari penggunaan uang
praktikum dan pusat pelatihan mahasiswa (puspema).
UIN SA: Aksi pendam diri di depan Fakultas Ushuluddin
Bangunan
di kampus juga belum selesai sepenuhnya, ada gedung yang dibongkar tapi tidak
segera dibangun dan gedung yang sudah di bangun tidak segera diselesaikan. Jam
kuliah di kampus juga semakin molor, bahwasanya kegiatan perkuliahan selesai
pada sore hari, tapi sekarang menjadi sampai malam hari. Hari sabtu yang
seharusnya libur kuliah pun juga menjadi salah satu kegiatan perkuliahan yang
sekarang ini tidak diliburkan walaupun hanya sedikit minoritas. Aksi pendam diri
tersebut menjadi symbol bahwasanya IAIN telah tiada dan meyambut kelahiran UIN.
Harapan dari mahasiswa dengan adanya pendam diri ini yaitu kampus UIN Sunan
Ampel Surabaya menjadi lebih baik lagi dalam tata kelola kampus dan menjadi
kampus yang maju. (/dik)
0 komentar: