Permasalahan politik bangsa seperti Pemilihan Umum
(Pemilu) yang setiap periodenya selalu berganti mulai semakin lebih baik lagi
dan lebih tertata. Demokrasi di Indonesia mulai dari kepimpinan Megawati sampai
sekarang menimbulkan peningkatan.
Ada sekurang-kurangnya lima pandangan mengenai politik.
Pertama, politik ialah usaha-usaha yang ditempuh warga negara untuk
membicararakan dan mewujudkan kebaikan bersama. Kedua, politik ialah segala hal
yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Ketiga, politik
sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaan dalam masyarakat. Keempat, politik sebagai kegiatan yang berkaitan
dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Kelima, politik sebagai
konflik dalam rangka mencari dan/atau mempertahankan sumber-sumber yang
dianggap penting.1 (Ramlan, 2010: 2)
Suap yang dilakukan oleh para calon legislatif terhadap masyarakat
memang sangat miris sekali. Sebagai calon seorang pemimpin diharapkan untuk
memberikan teladan yang baik bagi masyarakat tetapi justru sebaliknya.
Fungsionalisme memandang politik sebagai kegiatan merumuskan dan melaksanakan
kebijakan umum. Lasswell menyimpulkan proses politik sebagai masalah “who gets
what, when, how” atau masalah siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana.2
(Ramlan, 2010: 2)
Mahasiswa
dituntut lebih aktif lagi dalam penuntun masyarakat awam yang belum mengenal
tentang dunia politik. Berbekal pengetahuan dan budi pekerti yang luhur di
harapkan mampu meningkatkan harkat dan martabat Indonesia. Memerangi segala
kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan umum. Indonesia memiliki Sumber
Daya Manusia yang tidak kalah dengan Negara asing. Oleh karena itu, dengan
menggalakkan seminar-seminar tentang politik khusunya pemilu bagi masyarakat
umum maupun pelajar agar senantiasa mengikuti perkembangan jaman dan mengetahui
alur politik yang sesuai dengan ideologi pancasila.
Megawati di hadapan kader PDI-P (ANTARA-REUTERS/Darren Whiteside)
Kampanye dalam pemiliham umum selain meningkatkan citra
juga merupakan media untuk menunjukkan loyalitas setiap calon legislatif
(caleg). Saat pemungutan suara harus selalu diawasi dan ketransparanan dalam
penghitungannya pula juga penting untuk diketahui publik. Mahasiswa sebagai agen of control harus mampu
mengkondisikan pemilu menjadi lebih sportif, jujur, adil dan terbuka yaitu
dengan terus mengikuti perkembangan proses pemilihan umum dan mempublikasikan
perkembangannya pada khalayak dan ikut serta dalam aksi yang dilakukan caleg.
DAFTAR
REFERENSI
Subakti, Ramlan.
(2010). Memahami Ilmu
Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
http://politik.news.viva.co.id
0 komentar: