“Sahabat”


*Definisi*
            Sahabat adalah teman yang selalu ada untuk kita baik suka maupun duka, dan membantu kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Seorang sahabat tidak akan menjerumuskan kita pada kebodohan dan kesengsaraan.
*Hak Dan Kewajiban*
            Hak dalam sahabat adalah hak saling menolong dan membantu, karena sudah mengenal dekat dan saling memahami.
            Kewajiban dalam sahabat juga berkaitan dengan hak dalam sahabat, karena wajib dalam menjaga hak antara sahabat.
            Kita sekarang sudah menjadi pelajar dan sudah banyak teman sebaya. Ketahuilah, bahwa mereka adalah saudara-saudara kita, satu keluarga dalam lingkungan sekolah. Janganlah ada di antara mereka yang disakiti atau diganggu.
Jika kita duduk dalam kelas, janganlah suka mendesak kawan-kawan kita. Berilah mereka tempat duduk selayaknya.
            Allah berfirman :
            “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kau kerjakan.” (Al-Mujadalah,11)
            Jika salah seorang teman kita mempunyai persoalan yang musykil, lalu minta keterangan kepada guru, maka haruslah kamu perhatikan keterangan-keterangan dari guru kita itu sebaik-baiknya. Dengan diulanginya keterangan itu, justru kita akan bertambah pengetahuan. Jangan mengejek atau menganggap remeh.
Imam Abu Hanifah pernah ditanya oleh seseorang, “Bagaimana tuan sampai berhasil menguasai segala macam ilmu itu? Jawabnya, “Saya tidak pernah bermalas-malas dalam menerima semua pelajaran”.
            Janganlah sekali-kali kita menghalang-halangi teman kita yang minta penjelasan kepada guru kita tentang suatu permasalahan yang belum ia fahami. Dalam hal ini, sebaiknya kita ikut mendengarkan. Demikian jika kita ingin menjadi anak yang baik. Apabila ada sebagian teman kita yang ingin minta bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang tidak mungkin dapat ia selesaikan sendiri, maka janganlah kita enggan memberikan pertolongan kepadanya. Dan janganlah kita berkeinginan dipuji bahwa kitalah satu-satunya orang yang mampu memberikan pertolongan kepadanya.
Rosulullah saw, bersabda :
“Orang mukmin satu sama lainnya laksana bangunan yang satu sama lain saling memperkuat” (HR. Bukhari dan Muslim)
*Ciri-Ciri*
1. Selalu ada disaat kita membutuhkan
2. Selalu setia baik susah mapun senang
3. Menghibur dikala sedih
4. Menolong dikala susah
5. Selalu memberikan yg terbaik untuk temannya
6. Tidak pernah mengharapkan imbalan
7. Saling berbagi dan saling memberi
8. Selalu memberi dukungan (mensuport)
9. Tidak Saling meninggalkan
10.Tidak Berkhianat
*Macam-Macam*
·         Macam sahabat palsu:
Mereka yang mengajak berkawan untuk tujuan menipu
(1), mereka yang hanya manis di mulut saja
(2), mereka yang memuji-muji dan membujuk
(3), mereka yang mendorong seseorang untuk menuju ke jalan yang membawa pada kerugian dan kehancuran

·         Macam sahabat sejati:

Seorang teman yang mampu membantu di dalam berbagai cara
(1), seorang teman yang mempunyai rasa simpatik baik di dalam sukha maupun duka
(2), seorang teman yang memperkenalkan kita pada hal-hal yang berguna

(3), seorang teman yang memiliki perasaan persahabatan

0 komentar:

Posting Komentar