Tasawuf


BAB II
PEMBAHASAN

      2.1  Pengertian Tasawuf
Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa arab:تصوف ) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi.Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yagn dihubung-hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution, menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf, yaitu: al-Shuffah (orang yang tinggal di serambi masjid nabi) , shaf (barisan), sufi (suci), sophos (bahasa yunani: hikmat), dan suf (kain wol).
 “Tasawuf mengajarkan cara untuk menyucikan diri, meningkatkan akhlak, dan membangun kehidupan jasmani dan rohani untuk mencapai kebahagiaan abadi. Unsur utama tasawuf adalah mensucikan diri dan tujuan akhirnya adalah kebahagiaan dan keselamatan abadi”.Jadi dengan kata lain tasawuf adalah suatu cabang ilmu dalam islam yang menekankan dimensi atau aspek spiritual dari islam. Spiritualitas ini mengambil bentuk yang beraneka di dalamnya
      2.2  Objek kajian dalam tasawuf
Islam adalah agama yang bersifat universal memberikan jawaban asasi terhadap berbagai kebutuhan manusia, baik lahiriyah, bathiniyah maupun individual serta kolektif. Tasawuf merupakan salah satu bidang studi islam yang memfokuskan pada dimensi esoterik, yaitu pembersihan aspek rohani manusia sehingga dapat menimbulkan akhlak mulia. Melalui studi tasawuf ini, seseorang dapat mengetahui tata cara melakukan pembersihan jiwa serta mengamalkan secara benar. Dari pengetahuan ini ia akan tampil sebagai seorang yang pandai dan terampil pada saat berinteraksi dengan orang lain atau saat melakukan aktifitas dunia yang menuntut kejujuran, keikhlasan dan tanggung jawab. Terdapat tiga sudut pandang yang digunakan oleh para ahli dalam mendifinisikan tasawuf, antara lain:
      a.       Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas.
      b.      Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang harus berjuang.
      c.       Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan.
      2.3 Tujuan mempelajari tasawuf
Tujuan tasawuf adalah “fana” untuk mencapai “ma’rifatullah” yaitu leburnya pribadi kepada kebaqaan Allah, dimana perasaan keinsanan lenyap diliputi rasa keTuhanan. Yang dimaksud “fana” di sini adalah seluruh makhluk hati, dunia dan diri sendiri hilang sama sekali dari ingatan hati, karena ia tenggelam dalam kenikmatan ingat kepada Allah semata. Sedangkan tujuan tasawuf lainnya adalah “insan kamil”, yaitu manusia utama atau manusia yang karena adanya realisasi wahdah asasi dengan Tuhan yang mengakibatkan adanya sifat-sifat dan keutamaan Tuhan padanya.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa ilmu tasawuf bertugas membahas soal-soal yang berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti serta seluruh sifat yang berjalan dengan hati. Jadi sasaran tasawuf adalah akhlak dan budi perkerti yang baik berdasarkan kasih dan cinta kepada Allah. Karena itu, ajaran tasawuf sangat mengutamakan adab/nilai baik dalam berhubungan dengan manusia ataupun dengan Tuhan. 
BAB II
PEMBAHASAN

      2.1  Pengertian Tasawuf
Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa arab:تصوف ) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi.Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yagn dihubung-hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution, menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf, yaitu: al-Shuffah (orang yang tinggal di serambi masjid nabi) , shaf (barisan), sufi (suci), sophos (bahasa yunani: hikmat), dan suf (kain wol).
 “Tasawuf mengajarkan cara untuk menyucikan diri, meningkatkan akhlak, dan membangun kehidupan jasmani dan rohani untuk mencapai kebahagiaan abadi. Unsur utama tasawuf adalah mensucikan diri dan tujuan akhirnya adalah kebahagiaan dan keselamatan abadi”.Jadi dengan kata lain tasawuf adalah suatu cabang ilmu dalam islam yang menekankan dimensi atau aspek spiritual dari islam. Spiritualitas ini mengambil bentuk yang beraneka di dalamnya
      2.2  Objek kajian dalam tasawuf
Islam adalah agama yang bersifat universal memberikan jawaban asasi terhadap berbagai kebutuhan manusia, baik lahiriyah, bathiniyah maupun individual serta kolektif. Tasawuf merupakan salah satu bidang studi islam yang memfokuskan pada dimensi esoterik, yaitu pembersihan aspek rohani manusia sehingga dapat menimbulkan akhlak mulia. Melalui studi tasawuf ini, seseorang dapat mengetahui tata cara melakukan pembersihan jiwa serta mengamalkan secara benar. Dari pengetahuan ini ia akan tampil sebagai seorang yang pandai dan terampil pada saat berinteraksi dengan orang lain atau saat melakukan aktifitas dunia yang menuntut kejujuran, keikhlasan dan tanggung jawab. Terdapat tiga sudut pandang yang digunakan oleh para ahli dalam mendifinisikan tasawuf, antara lain:
      a.       Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas.
      b.      Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang harus berjuang.
      c.       Sudut pandang manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan.
      2.3 Tujuan mempelajari tasawuf
Tujuan tasawuf adalah “fana” untuk mencapai “ma’rifatullah” yaitu leburnya pribadi kepada kebaqaan Allah, dimana perasaan keinsanan lenyap diliputi rasa keTuhanan. Yang dimaksud “fana” di sini adalah seluruh makhluk hati, dunia dan diri sendiri hilang sama sekali dari ingatan hati, karena ia tenggelam dalam kenikmatan ingat kepada Allah semata. Sedangkan tujuan tasawuf lainnya adalah “insan kamil”, yaitu manusia utama atau manusia yang karena adanya realisasi wahdah asasi dengan Tuhan yang mengakibatkan adanya sifat-sifat dan keutamaan Tuhan padanya.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa ilmu tasawuf bertugas membahas soal-soal yang berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti serta seluruh sifat yang berjalan dengan hati. Jadi sasaran tasawuf adalah akhlak dan budi perkerti yang baik berdasarkan kasih dan cinta kepada Allah. Karena itu, ajaran tasawuf sangat mengutamakan adab/nilai baik dalam berhubungan dengan manusia ataupun dengan Tuhan.

0 komentar:

Posting Komentar