Detective Kid


Di dalam sebuah ruangan terlihat 3 remaja dari akademi detektif,mereka bertiga sedang menganalisis sebuah kasus dari sebuah artikel. Tiba-tiba salah satu dari mereka bertiga yang bernama hatsu sedang mendapat telepon.

Hatsu               : “Hai guys,sepertinya kita mendapat permintaan kasus…”
Aiko                : “Waah seru nih,kasus apa…?”
Hatsu               : “Kasus pembunuhan di daerah dekat sini,tepatnya di perusahaan Red Wings.”
Aiko                : “Okay,aku yang akan memecahkan kasusnya.”
Hatsu               : (menoleh kearah Yuri) “hei yuri,gantikan aku untuk menyelesaikan kasus itu.”
Yuri                 : “kenapa harus aku…?” (sambil terus memperhatikan artikel)
Aiko                : (tiba-tiba menyaut) Sudahlah hatsu,biar aku saja,kasus seperti ini mudah buat
Aku.”
Hatsu               : Ada hal penting yang harus aku selesaikan,yuri…” kau bisa pergi dengan Aiko.”
Yuri                 : “Yaaaa,baiklah aku akan ikut pergi,berikan alamatnya pada ku.”
Aiko                : “kenapa harus dengan yuri,hatsu…?”
“aku bisa menyelesaikan sendiri kasus itu.”
Hatsu               : “Sudahlah Aiko,akan lebih mudah jika kalian berdua bekerjasamakan…?”
Aiko                : “Ya,baiklah.” (dengan muka cemberut)

Sementara itu di TKP prose wawancara yang cukup panjang itu masih belum membuahkan hasil karena belum ada yang mengaku sebagai pembunuh tersebut.Akhirnya polisi yang memeriksa TKP tersebut hanya dapat mengumpulkan informasi dari parasaksi.

Ins Toyama       : “Dimana Ibu berada saat kasus pembunuhan itu terjadi?”.
Rena                : “Saat itu saya sudah menyelesaikan laporan bulanan yang seharusnya hari ini
juga diserahkan kepada direktur. Tapi ketika saya masuk di ruangan Pak
Direktur, saya melihat pak direktur sudah terkapar di lantai.Hanya itu
saja yang saya tahu.Tapi bukan saya yang membunuhnya sungguh.” (dengan
gemetar ketakutan karena masih trauma setelah melihat kasus tersebut.).
Ins Toyama     : “Baiklah bu tidak apa-apa. Jangan takut kami tidak akan menuduh ibu jika kami
masih belum mendapat bukti yang jelas tentang kasus ini. (Menoleh kearah
pria yang lainnya)  Bagaimana dengan anda? Dimana anda saat peristiwa itu
terjadi?”
Heizo                : “kalau saya sedang berada diruangan kerja.”
Ins Toyama       : “Tetapi anda kan yang terakhir bertemu dengan direktur sebelum direktur
ditemukan meninggal?”
Heizo                : “Ya memang, saya bertemu dengan beliau sesaat sebelum beliau ditemukan
meninggal tapi saat itu saya hanya berdiskusi dengan beliau mengenai produk-
produk yang rencananya akan dipasarkan dalam bulan ini.”
Ins Toyama       : “Apakah saat itu Pak Direktur masih dalam keadaan sehat?”
Heizo                : “Sangat sehat malah. Karena saat pertemuan itu dia juga masih sempat
menggoda saya yang akan menikah minggu depan.”
Ins Toyama       : “hem..semakin menarik saja. Baiklah saya rasa cukup dulu nanti kita
lanjutkan.
Rena                 : “Jadi kami bisa pulang sekarang?”
Ins Toyama      : “Maaf sampai kasus ini terpecahkan, tidak ada seorang saksipun yang bisa
keluardari ruangan ini.”
Rena                 : “Baiklah.”

Sementara itu di perjalanan menuju TKP Aiko terus mengobrol kesana kemari kepada Yuri,tetapi Yuri tidak menghiraukannya,Yuri malah asyik membuka dan membaca komik conannya yang dapat menjadikannya sebagai refrensi ketika pikirannya menemukan kebuntuan.

Aiko             : “Kok diam saja sich? Seharusnya kan kamu memuji atau menanjung atau…”
Yuri              : “Kita sudah sampai. Ayo kita masuk” (Berjalan cepat mendekati gedung)
Aiko                 : “Eh tunggu aku dong!” (berusaha mengejar detektif 3 yang mulai menjauh)

Sesampainya didepan gedung

Ins Toyama      : “Maaf, kami tidak mengizinkan anak kecil seperti kalian masuk ke tempat
TKP.”
Aiko                  : “Apa..? anak kecil. Heh biar gini-gini kami ini detektif ternama. Masa kami
dilarang masuk,  kalian yang minta bantuan kami tapi kami…..”
Yuri                  : (Mengangkat buku saku dan memperlihatkannya kepada polisi)
Ins Toyama      : “Wah..wah..jadi kalian ini yang ditunjuk oleh detektif hatsu Untuk
menyelesaikan kasus ini. Mari-mari kita ke tkp” (mengantarkan detektif ke tkp)
Aiko                 : “apa-apaan ini, kenapa ia lebih percaya padamu,saat aku bicara tadi ia tidak
mau mendengarkan tapi..tapi…aargh ini tidak adil,ini namanya penghinaan
terhadap detektif.”
Yuri                 : (terus melangkah dengan sikap cuek)

Inspektur Toyama tiba-tiba berhenti disebuah lobi.

Ins Toyama      : “nah kita sudah sampai, korban ditemukan meninggal terkapar didalam
ruangannya dengan luka bekas jeratan dilehernnya lalu mereka ini adalah saksi
yang berada di tkp saat itu. Kejadiannya terjadi sekitar pukul 10 malam.
Sedangkan kantor ini seharusnya tutup sekitar jam 9 malam. Jadi hanya ada
beberapa orang yang masih tinggal didalam kantor untuk bekerja lembur yaitu
Sekertaris Direktur Rena, Wakil Direktur Heizo, serta Pak Akai direktur sendiri.
Silahkan jikakalian ingin bertanya langsung kepada para saksi.

Aiko pun menghampiri para saksi dan menanyai mereka satu per satu sedangkan Yuri pergi meninggalkan lobi menuju ruang kerja pak direktur.

Didalam ruang kerja pak direktur Yuri mulai mencari bukti yang  bisa dijadikan petunjuk. Ia melihat-lihat ruangan tersebut. Tiba-tiba pandangannya terhenti pada sebuah kartu terbalik yang tergeletak diatas lantai, dengan cepat ia mengambil sarung tangannya dan mengangkat kartu itu.

Yuri          : Queen heart dan anting, apa maksudnya?

Yuri memasukkan kartu queen heart itu kedalam plastic dengan hati-hati.Lalu keluar dari ruangan itu.
Di lobi

Yuri                  : (Duduk disofa)
Aiko             : “Kau kemana saja sih? Menyelidik ga bilang-bilang.” (melipattangan didada)
Yuri                  : (diam)
Aiko                 : “hmmph…pelit(menjulurkan lidah) Aku sich sudah mendapatkan informasi
sedikit dari para saksi. Sekertaris itu ternyata pernah dikabarkan mempunyai
hubungan khusus dengan Pak Direktur. Walaupun gosipnya sekarang sudah
tidak pernah diungkit lagi, tapi masih banyak orang yang berkeyakinan hal itu
pernah terjadi. Wakil Direktur merupakan orang kepercayaan direktur yang
bulan lalu hampir mendapat pemecatan karena adanya krisis ekonomi di
perusahaan.
Yuri                 : “Kamu itu sebenarnya mencari informs atau menggosip?”
Aiko                : “ya cari informs lah tapi ditambah sedikit-sedikit menggosip nggak apa-apa
kan?”
Yuri               : “terserah. Yang penting kita tahu bahwa para saksi itu mempunyai hubungan
yang kuat dengan Direktur saat ini ataupun dulu.”
Aiko                : “Apa? Sudah? Kau tidak bisa menangkap siapa pelakunya dari informasi
tersebut? Kalau aku sih sudah tahu siapa pelakunya.”(tersenyum senang)
Yuri                 : (Menatap Aiko)
Aiko                : “ngapain liat-liat, ayo kita ke ruang kerja pak direktur aku tadi mengumpulkan
semuanya disana. Akhirnya kasus ini terpecahkan karena kecerdasanku.
Hahaha” (ketawa setan)

Aiko lalu menarik tangan Yuri menuju ruang kerja pak direktur. Yuri hanya mengikuti Aiko dengan sikap cueknya

Diruang kerja pak direktur

Rena                 : “Ada apa ini? Kenapa kami dikumpulkan disini?”
Ins Toyama       : “maaf tapi ini permintaan dari detektif cilik tadi”
Heizo                : “Sudahlah toh pertemuan ini ga akan lamapaling mereka Cuma ingin
mengungkap pelaku pembunuhan inijangan-jangan kamu takut?”

Tiba-tiba dating suara dari balik pintu

Aiko                  : “benar sekali pak, dia memang takut.”
Rena                : “apa maksudmu? Aku cuman takut dengan darah maknya aku tak mau
berkumpul disini!”
Aiko                  : “cukup basa-basimu, kau takut karena kau memang pelakunya kan Nona Rena”
Rena            : (membelalakkan mata) “bu…bu..bukan aku…sungguh” (tergagap)
Heizo                : “Rena, ternyata kau… tapi kenapa Rena? Kau maubalas dendam..?”
Aiko                  : “benar sekali Pak Akira, seperti yang kita tahu nona sekertaris ini memiliki
Hubungan dengan pak Akai. Berarti motif pembunuhannya pun jelas untuk
Membalas dendam karena pak Akai telah meninggalkannya”.
Rena                : “tunggu kalau begitu pak Heizo juga bisa menjadi pelakunya”.
Aiko                  : “eits, tapi aku punya bukti yang menguatkan asumsiku. Yaitu antingmu..anting
sebelah kirimu hilang. Menurtmu kemana kira-kira hilangnya anting tersebut?”
Rena                 : “aku tidak tahu tadi”
Aiko                  : “Inspektur Toyama coba cari anting itu disekitar sini”
Ins Toyama       : “baik..”

(polisi pun mulai mencari anting tersebut dan menemukannya dibawah meja pak direktur)

Ins Toyama       : “ini nak”
Aiko                   : “masih bisa mengelak hah” (mengacungkan anting tersebut)
Heizo                 : “tak kusangka, ternyata kau”
Rena                 : “BUKAN AKUUU” (Berteriak)
Yuri                   : “apa tidak terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa nona sekertaris adalah
pelakunya. Bukti seperti itu tidak akan bisa dijadikan oatokan. Lagipula kau
lihatsendiri anting tersebut terletak di bwah meja pak direktur sedangkan pak
direktur mninggal diatas lantai. Menurtku agak ganjal saja. Pasti msih ada yang
tersembunyi disini. Pak polisi tolong lakukan pemeriksaan yang aku minta tadi”
Aiko                : (kaget) (dalam hati: tumben ia bicara banyak) “jadi kau meragukan
Kemampuanku.hah…sudah jelas-jelas bahwa kau kalah. Bilang saja kau tidak
mau kalah dariku.”
Yuri                 :”Terserah kamu”
Heizo               : (memicingkan mata sebelah kiri dan mengusapnya dengan sebelah tangan)

Detektif 3 yang melihat kelakuan Pak akai tersebut merasa curiga akan tingkah lakunya. Ia lalu meminta izin untuk kekamar mandi. Dikamar mandi ia menelpon salah seorang temannya dari Akademi Detektif.

Hatsu                 : “halo,Yuri”
Yuri                    : “Hatsu, kau sedang sibuk?”
Hatsu                 : “Tidak, Urusanku telah selesai. Memangnya ada apa?”
Yuri                    : “ah tidak, aku mau bertanya. Kalau kau tidak memakai kacamatamu, kau akan
melihat dengan cara seperti apa?”
Hatsu                 : “aku? Hmm..aku akan memicingkan mataku.”
Yuri                    :(tersenyum simpul) “terimakasih yah oh ya kau bisa membantuku?”

Yuri mulai berbicara kepada Hatsu,setelah selesai bicara langsung saja ia berlari menuju ruang kerja pak direktur.

Ruang kerja pak Akai
Yuri dengan gaya yang santai lengkap dengan Komik conannya yang tidak pernah meninggalkan tangannya berdiri diambang pintu. Ia melihat polisi mewawancarai Rena yang sedang menangis tersedu. Sambil menggumamkan kata “saya tak bersalah” berulang kali. Dengangaya cool bak model, Yuri memasuki ruangan tersebut.

Yuri                   : “Tunggu,dia tidak bersalah.”
Semua               : (kaget)
Aiko                   : “Hei Yuri apa maksudmu ia tidak bersalah?”
Ins Toyama : (menatap Yuri,dan sekertaris secara bergantian) “maksudmu apa?
Jadi ia bukan pembunuhnya yang sebenarnya?”
Yuri                   : “BETUL SEKALI”
Heizo                : (memicingkan sebelah mata sambil meremas tangannya) “Kalau bukan dia,
lantas siapa pelakunya? Sudah jelas-jelas antingnya ditemukan disini.”
Aiko                  : “Pak Heizo benar, mana mungkin spekulasiku salah.”
Yuri                   : “Aiko,kau sebaiknya diam dan Pak Heizo kau yakin ingin tahu pelakunya huh?
Heizo               : “Apa maksudmu?”(memasukkan tangan ke saku celana sebelah kanan dengan
wajah pucat)
Yuri                   : “masih mau berlagak bodoh? Aku tahu kau tahu siapa pelakunya?”
Semua               : (menatap Pak Heizo)
Rena                 : “Heizo kau tahu pelakunya dan kau diam saja? Kau diam saja saat aku dituduh
Danhampir dijebloskan kepenjara.Kenapa kau tidak bilang dari tadi hah?”
Ins Toyama       : (menahan Rena yang hamper mengamuk) “apa maksudnya ini detektif cilik.
Kalian mau mempermainkan kami? Tadi kalian mengatakan bahwa pelakunya
adalah sekertaris dan sekarang kalian mengatakan bahwa pelakunya bukan dia”
Yuri                  : “kalian? Tadi itu cuman spekulasi dia (menunjuk Aiko), aku tidak ikut-ikutan.”
Ins Toyama      : “kalau begitu sebaiknya kau jelaskan sekarang.”
Rena                : (Marah) “kau juga sebaiknya bicara Heizo!!”
Ins Toyama: “sudahlah nona, bukan saatnya untuk marah-marah Sebaiknya kita dengarkan
dengan cara baik-baik Kita juga harus menghargai usaha Aiko. Bagaimanapun
dia sudah membantu kita.”
Yuri                  :” terimakasih Inspektur Toyama.”

Yuri lalu mengeluarkan sebuah plastic berisikan kartu dan anting lalu menunjukkannya.

Yuri                 : “Pak Heizo..Kaulah pelakunya”
Semua            : (menatap kaget Pak Heizo)
Heizo              : “Hahahaha (tertawa getir) apa maksudmu hah? Atas dasar apa kau menuduhku
hah ?mana buktinya? Mana mungkin aku membunuhnya?”

Tiba-tiba terdengar suara detektif 1 dari balik pintu

Ins Toyama     : “Hatsu?”
Aiko                   : (kaget) “Hatsu?”
Hatsu                 : (tersenyum manis ke Aiko) “Yuri, kau sudah mulai mengungkapnya ya?”
Yuri                  :” iya, kau sudah mengecek kandungan obat yang kutinggalkan untukmu dikamar
mandi?”
Hatsu                : “sudah,menurut perhitunganku obat ini sangat berbahaya didalamnya
mengandung 75% zat KCN yang bila termakan oleh tubuh bisa merusak system
transmisi elektron dalam sekejap.Obat ini harusnya hanya bisa didapat jika kita
memesan langsung kepada seorang ahli namun mengingat pembunuhnya
adalah lulusan ternama dari Universitas Tokyo jurusan Farmasi tahun 2008
silam, tak heran jika ia mampu membuat obat seperti ini.”
Yuri                 : (menatap Heizo)” Heizo adalah nama samaranmu bukan? Nama aslimu adalah
Makoto Dan kau adalah lulusan terbaik Universitas Tokyo.Hanya kau yang
Bisa membuat mencampur obat dengan KCN seperti itu tanpa bantuan.”
Heizo             : “Aku? Apa buktinya?”
Hatsu             : “Sidik jari mu ada pada anting di TKP,dan aku yakin kau sekarang membawa
Barang buktinya.”
Yuri               : “Sesuai dengan penejelasan Hatsu, Pak Heizo ini memiliki beberapa apotek
ia bekerja sebagai Wakil direktur hanya untuk membunuh direktur. Iasudah
merencanakannya. Kau sudah tahu kebiasaan pak direktur untuk meminum
obat setiap malam. Kau yang membawakan minuman dan obat pak direktur
sengaja mengganti obat tersebut dengan obat yang telah kau racik sebelumnya
dan memberikannya. Tak lupa kau meningatkan pak direktur untuk meminum
obatnya agar ia meninggal sesuai dengan apa yang kau rencanakan.”
Aiko                : “lalu anting itu? Bukankah jelas-jelas sekertaris kehilangan antingnya?”
Rena               : “aku sudah bilang, anting itu tidak hilang disini.”
Hatsu             : “aku juga sudah mengeceknya juga,anting itu hanya kamuflase untuk menjadikan
Nona Rena menjadi tersangka..”
Yuri                 : “Dan menurut keterangan Aiko kau hampirdi pecat,tapi alasan kau membunuh
Karena pak Akai telah merusak sebagian besar aptek milik keluarga mu.”
Aiko                : “AH…. Menipu…”
Heizo              :“Tunjukkan mana bukti yang menunjukkan kalau aku yang mencampurkan
KCN”
Detektif 3       : “Barang bukti yang kuat adalah ini botol KCN yang terdapat sidik jari anda pak
Heizo atau lebih tepatnya pak Makoto”
Rena               : “sudahlah kau mengaku saja Heizo.. Tak ada gunanya lagi kau mengelak semua
bukti sudah menyudutkanmu.”
Heizo              : “Dia, lelaki Brengsek itu. Dia sudah menghancurkan mimpiku, aku hampir saja
Akan menjadi direktur dan mengembalikan perusahaan obat milik keluargaku
Yang telah di hancurkan oleh laki-laki seperti Akai.”
Yuri                : “Jika ditempat itu ada detektif, kejahatan sempurna tak mungkin dilakukan”
Ins Toyama    : (menghampiri Heizo) “mari, ikut saya kekantor polisi..kami ingin
meminta keterangan lebih lanjut mengenai kasus ini.”

Ins Toyama dan Pak Heizo berjalan melewati Detektif cilik.setelah mereka pergi.


Rena                 : ‘Kalian sangat hebat nak, aku yakin kalian bisa jadi detektif hebat di masa
depan.”
Hatsu dan Aiko  : (tersenyum)
Yuri                  : “sudahlah ayo kita pulang.”
Aiko                  : “tunggu dulu darimana kamu tahu bahwa ia pelakunya”
Yuri                  :” kartu ini, (mengacungkan kartu) kau tahu setiap kartu memiliki susunan dan
Tingkatan,seperti saja kartu king adalah tingkatan atas,sedangkan kartu queen
Adalah 1 tingkat di bawah kartu king jadi bisa kalian simpulkan itu sebagai…”
Hatsu                : “Pesan terkahir korban.”
Yuri                  : “tepat..lagipula, ia memakain lensa kontak, terlihat dari cara melihatnya yang
selalu memicingkan matanya saat melihat. Lensa itu pasti jatuh disekitar sini.”
Aiko                  : “cih, sombong sekali. Harusnya aku yang bisa memecahkan kasus ini.”
Hatsu                : “sudahlah, yang penting selesai.”

Begitulah, akhirnya kasus ini dapat terselesaikan, korban yang meninggal telah dievakuasi.Wakil Direktur yang ternyata adalah seorang pemilik apotek besar kini telah diamankan polisi.Sedangkan detektif cilik tersebut melanjutkan hari-hari menyenangkan yang penuh keburengan di Sekolah Detektif.Namun walaupun begitu, mereka menikmatinya, mereka menikmati semua pertengkaran konyol yang selaku diakhiri kebersamaan. Kelak mereka bertigaakan menjadi calon deterktif besar dimasa depan. Melebihi tokoh detektif idola mereka.Jalan mereka masih panjang.Untuk itu laluilah dan jadilah detektif yang membanggakan.















0 komentar:

Posting Komentar