Agama
Islam yang berada di Sunan Giri mayoritas dari golongan Nahdlatul Ulama (NU)
dan golongan Muhammadiyah hanya sebagai minoritas. “berdoa di makam Sunan Giri
doa nya cepatterkabul, karena para wali
itu memiliki kedekatan dengan Allah bagaikan terkena sengatan listrik
yang langsung nyetrum’” kata juru kunci di Makam Sunan Giri. Dulunya orang
disana percaya pada roh-roh seperti menyembah pada pohon dan masih
berkepercayaan pada paham animisme dan dinamisme. Lambat laun Raden Paku (Sunan
Giri) mulai menyebarkan ajaran agama Islam dan berangsur-angsur mulai menyembah
pada Allah SWT. Sampai saat ini mayoritas penduduk di daerah Makam Sunan Giri
beragama Islam dan dibangun pondok-pondok pesantren disekitar makam Sunan Giri
tersebut.
Pengunjung
yang datang ke Makam Sunan Giri tiap harinya mencapai ratusan orang. Mereka
datang dari berbagai wilayah di Indonesia dan juga dari luar negeri pun ada.
Makam wali Allah tersebut juga tidak pernah surut dari doa-doa yang dipanjatkan
oleh umat Islam diseluruh penjuru dunia. Adapun dari masyarakat yang beraliran
Muhammadiyah dulunya tidak pernah mau untuk mengunjungi makam Sunan Giri
tersebut karena mereka beranggapan bahwasanya sebelum memiliki ilmu tentang
ziarah kubur tidak boleh mengunjungi makam Wali. “Orang mengunjungi makam wali
niatnya tidak meminta pada Allah tetapi malah meminta pada Wali tersebut yaitu
Sunan Giri, niatan yang salah ini bisa menimbulkan sirik,” jelas ketua
Muhammadiyah tersebut. Orang Muhammadiyah saat ini sudah mau untuk mengunjungi
makam Sunan Giri dan tidak sefanatik pada zaman dulu yang begitu keras. Orang
muhammadiyah zaman dulu selain tidak mau mengunjungi makam Sunan Giri juga
tidak mau menerima makanan apapun dari tempat tersebut, tapi untuk saat ini
lebih ada rasa menghormati pada orang NU atau yang berada di Makam Sunan Giri
tersebut. Mereka mau menerima pemberian berupa makanan selesai pengajian dan
juga ada sebagian warga Muhammadiyah yang berjualan di daerah makam Sunan Giri
untuk menghidupi keluarganya, karena sudah tidak ada sumber pekerjaan yang ada
selain berdagang di daerah Makam Sunan Giri.
“Murid-murid
yang bersekolah di Muhammadiyah diberi ajaran agar tidak mengunjungi makam
Sunan Giri,” kata juru kunci di makam Sunan Giri tersebut. Perbedaan pandangan
antara agama Islam aliran NU dan Muhammadiyah tentang berziarah kubur memang
berbeda, tapi mereka tetap mempercayai pada satu tuhan ‘Allah’ walaupun cara
yang digunakannya berbeda.
Label:
Opini
0 komentar: