Pengantar Komunikasi


BAB I
KOMUNIKASI
            Sejak dilahirkan di dunia manusia sudah melakukan komunikasi dan adanya keterkaitan yang integral antara komunikasi dalam kehidupan. Komunikasi sudah menjadi “jantung” dari kehidupan dan betapa vitalnya komunikasi dalam tatanan kehidupan sosial manusia. Waktu yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut 5% digunakan untuk menulis, 10% untuk membaca, 35% untuk berbicara, dan 50% untuk mendengar (Jiwanta, 1982). Manusia tidak bisa melepaskan dirinya dari aktivitas komunikasi. Wilbur Schramm mengatakan bahwa dalam konteks komunikasi, suatu masyarakat dapat dilihat sebagai sejumlah hubungan (relationship) di mana masing-masing orang mengambil bagian (sharing) atas informasi (Ashadi, 1987). Oleh karena itu, komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kaitannya dengan pembentukan masyarakat.
            Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang, yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide atau sikap.
Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
Adapun definisi dari Harold D. Laswell yaitu, komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Berdasarkan pernyataan Laswell, terdapat lima komponen komunikasi agar dapat terjadi proses komunikasi, yaitu :
1.      Komunikator
2.      Pesan
3.      Media
4.      Komunikan
5.      Pengaruh
William G. Scott yang mengutip pendapat Babcock dalam Thoha (1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang memengaruhi proses komunikasi :
·         The Act (Perbuatan)
·         The Scene (Adegan)
·         The Agent (Pelaku)
·         The Agency (Perantara)
·         The Purpose (Tujuan)
Dalam setiap komunikasi pasti memiliki efek. Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu :
1.      Kognitif, memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan. Pola komunikasinya berupa ceramah umum, rapat, kuliah dan penerangan. Fungsinya menjelaskan tentang sesuatu hal agar sesuatu itu dapat dimengerti dan dipahami.
2.      Afektif, menumbuhkan perasaan tertentu agar mudah dihayati, menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. Pola komunikasinya melalui media massa, diplomasi dan penataran.
3.      Konatif, megubah sikap agar perilakunya sesuai yang diinginkan oleh komunikator. Pola komunikasinya yaitu forum media, periklanan, penyuluhan, public relations, kampanye dan propaganda.
Adapun sasaran dari komunikasi yaitu seseorang atau kelompok masyarakat tertentu, baik yang dikehendaki atau tidak.
            Segala sesuatu yang menjadikan miss communication itu dinamakan noise. Noise yang berasal dari audience akan sangat besar apabila pesan yang disampaikan kontroversial, tetapi sebaliknya pesan akan diterima relatif jelas apabila pesan itu sederhana dan tidak bertele-tele. Akibatnya sangat sukar untuk mengubah audience dari suatu titik pandang tetentu ke titik pandang lainnya. Lebih mudah menyampaikan pandangan tertentu yang sebelumnya tidak pernah ada atau tidak mereka ketahui.



BAB II
TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA KONTEMPORER
Komunikasi antarpersonal adalah proses penyampaian informasi, ide, dan sikap dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide, dan sikap kepada banyak orang. Karena begitu umumnya komunikasi massa, maka para ahli memberiakan batasannya. Ada beberapa perbedaan penting antara komunikasi massa dengan komunikasi antarpersonal, yaitu :
§  Sumber komunikasi massa dihadapkan pada suatu “beban” tugas yang berat dalam menyampaikan pesan-pesan kepada audience-nya, karena beragamnya audience komunikasi massa itu.
§  Dibandingkan dengan komunikasi antarpersonal feed back (umpan balik), komunikasi massa lebih sukar diperoleh. Apabila kebetulan komunikator  tidak jelas menyampaikan pesan kepada komunikan, maka dapat segera diketahui. Melalui komunikasi massa hal yang demikian mustahil cepat diketahui.
§  Audience komunikasi massa dibandingkan dengan komunikan komunikasi antarpersonal lebih besar kemungkinannya menyalahartikan pesan komunikasi melalui selective attention, perception, dan retentation.
§  Sistem komunikasi massa lebih rumit dibandingkan dengan komunikasi antarpersonal.
Karena adanya keempat faktor di atas, maka dampak komunikasi massa atas audience-nya lebih lemah dibanding komunikasi antarpersonal.
Komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Berlangsung satu arah
·         Komunikator pada komunikasi massa melembaga
·         Pesan-pesan bersifat umum
·         Melahirkan keserempakan
·         Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Media membujuk kita untuk memperoleh lebih banyak barang, mengubah atau meninggalkan selera kebudayaan kita, mengubah pola-pola rekreasi, keluarga, dan membujuk kita agar menerima pembaruan. Media massa banyak menimbulkan stimulus pada audience sehingga tanggapan audience yang dihasilkannya juga berbeda-beda. Hal ini dapat diuraikan ke dalam empat perumusan khusus yang merupakan ringkasan pemikiran kontemporer tentang pengaruh media massa. Seperti yang dikatakan oleh Melvin De Fleur (1982 : 185), yaitu :
a.       Teori Perbedaan-perbedaan Individu. Pengaruh media terhadap individu akan berbeda satu sama lain. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan psikologis di antara individu.
b.      Teori Kategori Sosial beranggapan bahwa terdapat kategori sosial (didasarkan pada usia, jenis kelamin, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, tempat tinggal desa atau kota, ataupun agama) yang luas dalam masyarakat kota industri yang kurang lebih memiliki perilaku sama terhadap rangsangan-rangsangan tertentu.
c.       Teori Hubungan Sosial menyatakan bahwa dalam menerima pesan-pesan komunikasi melalui media, orang lebih banyak memperoleh pesan itu melalui hubungan atau kontak dengan orang lain daripada menerima langsung dari media massa.
d.      Teori Norma-norma Budaya menganggap bahwa media massa melalui pesan-pesan yang disampaikannya secara tertentu dapat menumbuhkan kesan-kesan yang oleh khalayak disesuaikan norma-norma budayanya.




            

0 komentar:

Posting Komentar