undefined
undefined undefined
undefined undefined
Judul
Buku :
Tak Sempurna
Penulis :
Fahd Djibran
Penerbit :
Kurniaesa Publishing
Tahun
Cetakan : 2013
Tebal :
248 halaman
Peresensi :
Badik Rahmawati
Memperoleh
pendidikan tidak hanya dibangku sekolah. Sebuah pendidikan syarat dengan harga
yang harus dibayar mahal untuk mendapatkan suatu pelajaran di bangku sekolah.
Terkadang ketika berniat untuk menuntut ilmu ternyata saat berada di sekolah
justru terjadi hal yang sebaliknya. Caci maki teman-teman dan guru yang diskriminatif
tidak selaras dengan tujuan awal untuk bersekolah yaitu memperoleh ilmu agar
menjadi insan yang berintelektual dan bermoral. Tawuran pelajar yang tidak bisa
dihindarkan lagi serta kurangnya peran sekolah dalam membina anak didiknya dan
peran polisi dalam kesiapsiagaan pencegahan atas perkelahian yang terjadi
menimbulkan konflik antar pelajar.
Tindakan
tawuran antar pelajar juga cenderung naik dari tahun ke tahun serta memakan
banyak korban. Akibat dari aksi tawuran antar pelajar yaitu tewasnya pelajar
karena dipukul dan ditendang oleh lawannya dari sekolah lain. Budaya semacam
ini menggerus nilai-nilai pendidikan. Buku ini lebih menitik beratkan bahwa ada
sesuatu yang salah dengan sistem pendidikan di Indonesia. Guru yang seharusya
menjadi teladan bagi muridnya malah menyalahi norma dalam kehidupan. Penulis juga
menyingkap realitas yang sebenarnya terjadi pada masa sekolah. Tidak dipungkiri
lagi bahwa pendidikan di sekolah sudah tidak bisa berfungsi secara maksimal dan
tujuan awal bersekolah tidak terealisasi dengan sempurna. Pemakaian bahasa yang
dipakai penulis begitu mudah untuk ditangkap dan difahami.
Dalam
penyampaian tulisannya pun juga bisa merangsang pembaca untuk masuk dalam alur
ceritanya. Rasa solidaritas antar teman memang sangat mengikat dan penting bagi
suatu kelompok ‘geng’ di dalam
sekolah. Kesenangan dan kesedihan ditanggung bersama. Altruisme dalam kelompok dijadikan landasan dalam melakukan suatu
tindakan bersama. Penulis juga menyajikan buku ini kuat akan rasa kekeluargaan
dalam alur ceritanya. Buku yang minimalis ini juga mudah di bawa kemana saja
dengan tutur bahasa yang ringan menjadikan pembaca rileks ketika membacanya tanpa terbebani. Titik lemah dari buku ini
yaitu kurang terfokusnya suatu kata dan permasalahan yang terjadi. Berbelit-belit
dalam pengungkapan makna cerita.
Buku
yang kaya akan kejadian di masa sekolah serta menarik untuk disingkap kembali
dalam suatu memory.
Label:
Resensi
0 komentar: